Sejarah Senapan Anti Tank
Senapan
anti tank lahir di penghujung perang dunia I ketika pasukan Jerman
harus menghadapi penemuan baru Inggris yaitu Tank. Karena susahnya
komunikasi pada waktu itu dan sulitnya memobilisasi artileri dalam waktu
cepat untuk menghadapi tank, maka diciptakanlah sebuah senjata yang
relatif ringan, mudah di mobile dan mampu menembus dinding tank.
Karena
Jerman adalah negara pertama yang mengetahui "business end"nya Inggris
yaitu tank, maka merekalah yang pertama kali mengembangkan senjata
praktis untuk melawan tank yaitu TANK ABWEHR GEWER (Senapan Anti Tank)
yang dikenal sebagai MAUSER T-GEWEHR. Senjata ini pada dasarnya sama
saja dengan senapan konvensional hanya saja dirancang khusus dengan
amunisi yang lebih besar yaitu 13mm yang mampu menembus lapisan tank
Inggris kontemporer (ketebalan sekitar 12 mm) setidaknya menyebabkan
dampak/kerusakan pada kru dan peralatan tank.
|
Pasukan Inggris dengan .55 (13.9mm) Senapan Anti Tank BOYS |
|
Pasukan Sovyet dengan 14.5mm. Senapan Anti Tank PTRD. |
T-GEWEHR
menjadi pedoman untuk perkembangan senjata sekelasnya. Ukuran senapan
anti tank ini terbilang cukup signifikan yaitu antara 1,5m s/d 2m atau
bahkan lebih. Beberapa dari varian senapan anti tank ini mampu menembus
ketebalan 300mm lapis baja pada kisaran 100m dan menjadikannnya masih
cukup ampuh digunakan pada perang dunia II. Kaliber senjata ini berkisar
antara 12,7 - 15mm.
|
Tentara Jerman dengan 7.92mm Senapan Anti Tank wz.35 |
|
Tentara Jerman dengan 7.92mm-39 Senapan Anti Tank PzB |
Ada
2 inovasi/pemikiran untuk senapan anti tank ini. Yaitu inovasi pertama
yang lebih menerapkan kecepatan peluru ketimbang kaliber. Yaitu
kecepatan tembak 1100-1200m/s dengan peluru yang relatif ringan antara
12-14gr dengan kaliber 13-15mm. Tingkat recoil/hentakan mundur juga
lebih rendah.Senapan anti tank jenis ini mendapat tempat di beberapa
lingkup militer seperti Polandia dan Jerman pada awal perang dunia II.
Inovasi/pemikiran
lainnnya lebih menerapkan proyektil yang lebih besar dan berat dengan
kaliber kisaran 20mm. Kaliber yang besar memungkinkan untuk digunakan
untuk beberapa jenis amunisi termasuk AP dan peledak tinggi
menjadikannya sebagai pendukung infanteri yang handal. Beratnya sekitar
40-60kg dengan tingkat recoil yang tinggi pula. Satu hal, tingkat
penetrasi yang rendah (lebih rendah dari inovasi pertama) menjadikannya
tidak efektif untuk beberapa jenis tank seperti T-34 Sovyet, M4 Sherman
dan TIII/TIV Jerman. Tapi masih tetap efektif digunakan sebagai anti
tank ringan, mobil lapis baja dan kendaraan angkut personel dan
parit-parit perlindungan.
|
Tentara dengan senapan Anti Tank Solothurn 20mm S18-100. |
|
Tentara Jepang dengan senapan Anti Tank 20mm 97 |
Perkembangan
berbagai hulu ledak, granat anti tank dan peluncur roket pada
pertengahan perang dunia ke II, membuat senapan anti tank mulai
ditinggalkan. Namun, beberapa waktu kemudian senjata sejenis muncul
kembali di kalangan militer tapi bukan lagi sebagai anti tank melainkan
sebagai senapan sniper jarak jauh yang dilengkapi dengan optical sight.
|
Target Point senapan Anti Tank |