Indonesia Kembangkan Roket dengan Jangkauan 900 km
Untuk
memperkuat alutsita dan pertahanan negara, Indonesia akan meningkatkan
kemampuan produksi roketnya sendiri. Pada tahun 2013 nanti, Indonesia
akan meluncurkan roket dengan jangkauan 100 km hingga 900 km. Demikian
yang disampaikan Asisten Deputi Menristek Bidang Produktivitas Riset
Iptek Strategis, Goenawan Wybiesana, dalam Evaluasi Akhir Tahun di
Jakarta, Kamis, 27 Desember 2012.
"Tahun depan kita akan mulai menguji statis maupun uji dinamis roket berdaya jangkau tiga digit (3 digit dalam ukuran kilometer - Artileri)," kata Goenawan.
Menurut
Goenawan, untuk tahap awal lebih dulu dikembangkan 10-20 unit roket
balistik kaliber 350 mm yang memiliki jangkauan 100 km. Selanjutnya akan
dibuat roket balistik kaliber berikutnya (lebih besar), disusul roket
kendali.
"Teknologi
roket dibangun dari empat kemampuan yakni teknologi material, teknologi
sistem kontrol, teknologi eksplosif dan propulsi serta teknologi
mekatronik yang seluruhnya sudah dikuasai," ujar Goenawan.
Soal
pendanaan proyek pengembangan roket tersebut, Kemristek yang merupakan
bagian dari konsorsium roket akan menggelontorkan dana sebesar Rp10
miliar - Rp 15 miliar pada tahun depan. Selain Kemristek sendiri,
anggota-anggota konsorsium roket adalah PT Pindad, PT DI, Lapan, PT
Dahana, BPPT, LIPI, ITB, UGM, ITS, dan lainnya.
Sejak
tahun 2005, Indonesia telah memulai Program Roket Nasional dengan
mensinergikan berbagai lembaga terkait, dilanjutkan pembuatan desain
awal dan uji prototipe serta pengembangan desain pada 2010.
Goenawan menjelaskan, pada 2011 konsorsium roket ini telah meluncurkan freeze prototype 1
(prototipe jadi) yang dibeli Kemhan lalu dinamai R Han 122 (Roket
Pertahanan) untuk diproduksi secara massal melalui program 1.000 roket
yang ditargetkan tercapai pada 2014.
Roket
R Han 122 merupakan derivasi roket eksperimen rancangan Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), D230 tipe Rx 1210. R Han 122
awalnya berkaliber 122 mm dengan jangkauan 15 km, namun pada tahun yang
sama (2011), jangkauannya ditingkatkan menjadi menjadi 25 km dan pada
2012 kaliber R Han ditingkatkan menjadi 200 mm dengan dengan jangkauan
35 km. Saat di uji coba di Baturaja, Sumatera Selatan pada Maret lalu
dengan menembakkan 50 roket R-Han, rata-rata kecepatannya di kisaran 1,8
mach atau 2.205 km/jam.
Lapan
telah sejak lama menguasai teknologi roket untuk kepentingan riset
peluncuran satelit, bahkan sebelum diluncurkannya Program Roket Nasional
untuk kepentingan pertahanan negara pada 2005. Saat ini teknologi roket
hanya dikuasai negara tertentu. Untuk kawasan Asia negara yang
terbilang maju dalam teknologi ini antara lain China, India, Korea
Selatan, dan Korea Utara.